Hari gini ga bayar pajak? Apa kata dunia?
Sudah sering kita dengar kata-kata dengan nada unik tersebut dalam iklan departemen perpajakan. Namun ironis justru wajib pajaklah yang “ditipu”. Mereka telah menunaikan kewajibannya membayar pajak tapi justru pajak yang mereka bayar “dimainkan” oleh petugas pajak yang tidak bertanggung jawab.
Gayus, siapa yang tak kenal petugas pajak tersohor yang satu ini. Belakangan beritanya mencuat karena terungkapnya kasus penyelewengan pajak yang ikut menyeret namanya. Mengapa tidak, gaji seorang pegawai perpajakan golongan III A hanyalah berkisar 12 juta rupiah dan itupun sudah ditambah dengan tunjangan. Tapi ajaibnya Gayus bisa memiliki simpanan 25 milyar rupiah, luar biasa tapi memilukan.
Lalu bagaimana sikap saya bila Gayus adalah seorang kerabat yang saya kenal?
Sudah barang tentu saya berkewajiban mengingatkan dan menyampaikan berbagai nasihat padanya untuk berlaku lebih jujur. Karena menikmati uang yang bukan milik kita sebesar apapun itu hanya akan menambah beban dan mengotori nurani. Kebahagian yang didapatnya semua semu dan tidak akan berlangsung lama.
Memang sulit berada di antara lingkungan yang membudayakan ketidakjujuran, namun diantara mereka akan selalu ada kejujuran diantaranya. Dan saya yakin jika orang-orang seperti Gayus memiliki kesungguhan untuk mengabdi bagi negara, tak akan ada lagi pegawai perpajakan yang berusaha memperkaya diri dengan cara yang salah.
No comments:
Post a Comment